Saturday, March 13, 2010

Es Krim Tanda Sayang

Coklat dan bunga mawar merah adalah dua benda yang seringkali diidentikkan dengan tanda sayang dan cinta. Itulah mengapa ketika pas hari kasih sayang, atau yang lebih sering disebut dengan Valentine Days, dua benda ini menjadi bahan buruan yang istimewa untuk dihadiahkan kepada sang kekasih.

Tanggal 11 Februari, tiga hari menjelang valentine days, tiba-tiba suami mengajak nongkrong ke sebuah tempat yang sudah lama ingin saya kunjungi tapi belum juga kesampaian. Katanya sebagai hadiah kejutan. Maka jadilah sore itu, setelah menyelesaikan tugas liputan di Gramedia Expo, Surabaya, kami pun mampir ke tempat itu.

Sambil menaiki tiger tua namun yang menjadi kesayangan berdua, perlahan-lahan kami pun menyusuri Jalan Basuki Rahmad, hingga berbelok ke Jalan Pemuda. Sampai di depan Balai Pemuda, kemudian belok kiri, dan sampailah kami di Jalan Yos Sudarso. Ya, tempat itu adalah Zangrandi Ice Cream.

Setelah memarkir motor, kami pun masuk. Wuah, suasananya betul-betul cozy. Karena tahun ini kebetulan Valentine Days jatuhnya bersamaan dengan Hari Raya Imlek, maka tempat itu juga meriah dengan warna merah. Bahkan di tembok terasnya, selain ucapan selamat datang, juga ada kalimat Gong Xi Fa Cai.

Kami pun langsung disambut oleh waitress yang menyodori kami daftar menu. Sengaja tempat duduk yang kami ambil yang di teras depan. Walaupun sebetulnya di dalam juga disediakan beberapa meja dan kursi tempat makan. Meja dan kursi yang berada diteras depan itu terbuat dari rotan, dengan cat kuning gading dan lis merah. Kursinya mirip dengan kursi teras, sehingga jika kita duduk, kita seolah terbenam di dalamnya. Sambil menikmati ice cream yang lezat, kita pun akan semakin nyaman dengan posisi duduk yang seperti itu.

Sambil melihat lalu lalang kendaraan di jalan raya, kami mencoba membolak-balik kartu menu, bingung menentukan jenis es krim apa yang akan dipesan. Akhirnya saya memilih Macedonia rasa mocha, sedangkan suami saya lebih tertarik dengan Chocolate Twinkle. Dia memang tidak bisa lepas dengan segala sesuatu yang berasa coklat. Kalaupun ada bermacam pilihan dan ada coklat diantaranya, bisa dipastikan yang berbau-bau coklat itulah yang akan dipilihnya. Sebagai kudapannya, saya memesan pastel tutup. Sementara lumpia goreng lebih menarik selera suami.

Sebentar kemudian, voila…dua buah gelas es krim sudah terhidang di depan kami. Macedonia mocha, diletakkan di dalam gelas berkaki berukuran kecil. Dibawah gelas itu ada tatakannya, dengan tulisan Zangrandi Ice Cream. Di dalam gelas itu ada satu scope es krim rasa mocha, yang di tengahnya agak cekung. Cekungan itu diisi dengan sebuah cairan agak kekuningan, yang baunya khas dan menyengat, yaitu rhum.

Sementara yang Chocolate Twinkle, dari tampilan luarnya, sepertinya berupa es krim coklat yang dicampur dengan vanila, kemudian diatasnya diberi wafer astor. Kalau rasanya saya tidak begitu bisa menggambarkannya, karena tidak mencicipinya secara pasti. Tapi yang jelas, rasa coklatnyalah yang dominan.

Jika dilihat secara tekstur, es krim di tempat ini memang tidak selembut es krim bikinan pabrik. Tapi bisa jadi, resep rahasia itulah yang tetap menjadikan rasanya luar biasa, walaupun teksturnya agak kasar.

Untuk menghilangkan rasa manis yang melekat di lidah, disediakan pula secangkir kecil air putih. Tapi air yang hanya sebegitu tidak bisa menolong untuk menghilangkan rasa manis yang tinggal di lidah kami. Untungnya saya selalu membawa persediaan minum saat bepergian kemanapun. Maka tanpa sungkan, air minum itu pun saya keluarkan dari dalam tas, daripada kami menderita karena rasa es krim yang manis itu.

No comments: