Wednesday, March 24, 2010

Mimi dan Mintuno


Dalam Bahasa Inggris organisme ini disebut sebagai horseshoe crab atau king crab. Kalau di Jawa, disebut sebagai mimi dan mintuno, untuk membedakan antara yang jantan dan betina. Ia juga disebut sebagai fosil hidup. Itu karena keberadaannya di bumi telah diketahui berjuta-juta tahun yang lalu. Walaupun disebut sebagai crab (kepiting), tapi sesungguhnya hewan ini bukanlah masuk ke jenis itu, namun lebih kepada family arachnidae.

Ada empat macam species yang ditemukan di muka bumi ini. Limulus polyphemus ditemukan di sepanjang barat lautan Atlantik dan pantai Gulf, mulai dari Maine hingga Yucatan Peninsula, dengan  Teluk Delaware sebagai sentral populasinya. Sedangkan Tachypleus gigas dan Carcinoscorpius rotundicauda ditemukan di wilayah Indo Pasifik, mulai dari Teluk Bengal hingga Indonesia dan Kalimantan. Sementara yang berada antara Philipina hingga di barat daya lautan Jepang, terdapat species Tachypleus tridentatus.

Ukuran organisme yang jantan lebih kecil daripada yang betina. Panjang tubuhnya kira-kira 51 cm (20 inchi). Ketika masih hidup berwarna coklat kehijauan. Tetapi setelah mati berubah menjadi coklat tua. Hewan ini bernafas dengan insang, yang letaknya di ruas paling akhir abdomen. Mulutnya terletak di tengah-tengah badannya. Sementara matanya berada di bagian atas sebelah depan cangkangnya.

Jika hewan ini terbalik, maka ia akan menggunakan ekornya yang kuat untuk tumpuannya berbalik. Kalau ia tidak bisa segera berbalik, maka akan mati. Bila ada bagian tubuhnya yang putus, bisa tumbuh lagi seperti semula. Ia juga mempunyai sistem kekebalan tubuh yang menakjubkan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Delaware, Amerika Serikat, cairan yang diambil dari organisme ini bisa untuk membekukan darah. Untuk mengambil cairan tersebut, ilmuwan tidak perlu melukai mereka, dan dengan segera mengembalikannya ke dalam air.

Mimi dan mintuno ini menghabiskan waktu hidupnya di perairan yang mempunyai salinitas tinggi, dan banyak ditemukan di perairan dangkal atau teluk. Tempat hidupnya kebanyakan di wilayah yang banyak terdapat endapan lumpur, karena disitulah bisa dengan mudah ditemukan makanannya, yaitu jenis cacing dan kerang-kerangan (remis dan kijing).  

Jika perairan tempat tinggalnya itu hangat sepanjang tahun, maka ia juga akan aktif sepanjang tahun. Tapi jika perairan suhunya menurun ketika musim dingin, maka ia akan mengubur tubuhnya di dalam lumpur, menunggu hingga musim semi tiba.

Horseshoe crab dewasa akan turun ke perairan yang lebih dalam ketika masanya berkembang biak. Terjadinya perkawinan dan pembuahan paling banyak ketika malam hari saat bulan purnama. Biasanya jantan dulu yang tiba di pantai. Ketika sang betina menyusul, sang jantan kemudian melepaskan hormon pheromon ke dalam air, untuk menarik perhatian pasangannya.

Betina bisa mengeluarkan 2000-4000 telur dalam sekali semprot. Telur-telur itu ditempatkan di lubang-lubang. Dalam sekali masa reproduksi, betina bisa menyimpan telur dalam 5-7 lubang. Dengan begitu, kurang lebih 20.000 telur dikeluarkan dalam sekali masa reproduksi.

Betina baru bisa menghasilkan telur ketika berumur 10-11 tahun. Sedangkan yang jantan lebih muda, antara 8-9 tahun. Itulah mengapa perkembangan species ini lambat sekali, karena faktor matang telur yang sangat lama.

No comments: