Wednesday, December 9, 2009

The Story of Tiger : Two Brother


Saat hendak bangun tadi pagi, rasanya tubuh ini enggan sekali untuk diajak kompromi. Betapa tidak. Mata ini baru bisa terkatup rapat saat jam hampir menunjukkan pukul dua dini hari. Apalagi ketika mendengar suara TV sudah dinyalakan, rasanya masih ingin memeluk bantal kembali. Kulirik ke sebelah, ternyata suamiku sudah bangun dan menonton TV sambil menikmati roti sarapan paginya. Tahu kalau aku membuka mata dengan berat hati, dengan simpatik ia menawarkan rotinya.

Walaupun mata masih berat, tapi kupaksa pandanganku kuarahkan ke layar TV yang sedang menayangkan sebuah film. Tanpa mengucapkan sepatah kata, aku pun berusaha mengikuti jalan cerita film tersebut. Lama-lama ketertarikanku bertambah besar karena ternyata di film itu, yang menjadi lakonnya adalah para harimau. Wuahhhh....luar biasa. Setting film itu sendiri menampilkan keindahan alam yang masih perawan di Thailand. Harimau yang ditampilkan pun juga sama persis dengan harimau sumatera yang loreng-loreng itu.

Tak terasa, mata yang tadinya malas diajak membuka itu, kini tanpa sadar pun terbuka lebar-lebar. Sisa-sisa kantuk seolah kandas dengan tertawannya perhatian pada sosok harimau loreng yang sungguh gagah dan cakep itu.

Sebetulnya jalan cerita film, yang akhirnya kuketahui berjudul Two Brother itu, tidak terlalu kuketahui dengan detail. Tapi secara garis besar, pesan yang dibawa adalah lindungilah spesies harimau yang sudah hampir punah itu.

Diceritakan, ada seekor harimau betina yang punya dua anak. Sebut saja nama dua anaknya itu Sangha dan Kumar. Sejak kecil anak-anak itu hidup bersama dalam asuhan induknya. Mereka belajar untuk mempertahankan hidup di rimba yang penuh dengan persaingan. Hingga pada suatu saat, sang induk dan Sangha terjatuh dalam jebakan yang dipasang oleh tim penjebak atas perintah anggota keluarga kerajaan Thailand. Rencananya mereka akan dipersembahkan sebagai kenang-kenangan untuk seorang pembesar dari Perancis.

Sebelum dievakuasi oleh tim penjebak itu, sang induk berhasil meloloskan diri, walaupun telinga sebelah kirinya sempat bolong karena peluru tembakan yang dilontarkan oleh salah satu anggota keluarga kerajaan Thailand. Sementara Sangha kecil sempat sebentar bisa bersembunyi di dalam sebuah gua, sebelum akhirnya tertangkap dan nasibnya berakhir dijual kepada sebuah klub sirkus setelah ia membuat keonaran di dalam rumah keluarga pembesar Perancis itu.

Singkat cerita, kehidupan Sangha dalam kelompok klub sirkus, hari-harinya dipenuhi dengan latihan. Ia dituntut patuh kepada perintah yang diberikan oleh pawangnya. Ia tidak boleh menolak ketika harus menunjukkan kebolehannya berdiri di atas dua kaki belakangnya dengan dua kaki depannya terangkat ke atas seolah-olah sedang bertepuk tangan. Juga tidak bisa berontak ketika sang pawang memberinya perintah untuk melompati lingkaran api. Kalaupun ia melawan, maka hukuman dan perlakuan kasar pasti diterimanya. Sosok Sangha pun menjadi seekor harimau yang terkebiri hak hidupnya. Ia bukan lagi seekor raja hutan.

Di negeri Thailand ada tradisi pertarungan harimau. Sebelumnya kerajaan sudah punya seekor harimau koleksi yang dikenal galak. Bahkan tidak ada seorang pun yang berani mendekatinya. Karenanya ia dikurung bersama-sama dengan binatang koleksi lainnya di sebuah ruangan bawah tanah, dengan dikelilingi kandang yang terbuat dari besi.

Untuk mencarikan musuh itu, maka sebuah kabar disebar di seluruh negeri. Intinya, dicari sebuah harimau galak yang akan diadu dengan harimau koleksi kerajaan. Akhirnya Sangha pun dibeli oleh kerajaan untuk meramaikan arena.

Ketika tiba hari pertarungan itu, Sangha terlihat seperti seekor pecundang. Ia hampir lari terbirit-birit ketika melihat musuhnya dikeluarkan dari kandang. Tapi perasaan takut itu bisa diatasinya. Dan berikutnya pertarungan sengit pun terjadi. Penonton yang menyaksikan dibuat tegang. Tapi itu hanya berlangsung sebentar. Memori ingatan keduanya seolah dipulihkan. Mereka merasa bahwa diantara keduanya ada ikatan emosional. Ternyata harimau yang menjadi koleksi kerajaan itu adalah Kumar, saudaranya sendiri. Perkelahian itu pun tak jadi berlangsung, yang ada mereka malah bersenda gurau seraya berguling-guling di arena.

Mendapati kenyataan seperti itu, pegawai kerajaan pun marah. Mereka pun memaksa keduanya agar terus berkelahi. Tapi perlawanan dilakukan oleh keduanya, hingga mereka bisa lolos bersama. Sepanjang perjalanan melarikan diri itulah banyak hal-hal lucu. Karena terlatih di kehidupan sirkus yang menuntut ketangkasan, Sangha pun dengan gampangnya meloloskan diri dari jebakan api yang dibuat oleh para pemburu. Kumar yang tidak biasa dengan hal itu, seolah mendapatkan semangat baru dengan kehadiran Sangha, hingga ia pun bisa melompati api yang semula ditakutinya.

Akhir cerita, keduanya bisa kembali ke hutan dan memulai kehidupan yang sesungguhnya. Dan seperti film-film yang berakhir bahagia, mereka berdua pun akhirnya bertemu kembali dengan induknya yang telinga sebelah kirinya bolong itu.

6 comments:

Uswah said...

iyyah, aku jg td liat film itu, bagus filmnya... Jd pengen melihara macan...

Aldi said...

Skalian dunk link downloadnya
:D

Hasibuan said...

Namanya kebalik, shangha yg ganas :D

Hasibuan said...

Namanya kebalik, shangha yg ganas :D

Unknown said...

Film nya sedih 😭

Unknown said...

Jadi terharu filemnya sedih banget...