Wednesday, September 24, 2014

Apa Nama Kopimu?

Bhima ikutan hang out. Minumnya cukup es teh

 Dulu, sajian kopi selalu diidentikkan dengan minuman yang berwarna hitam. Tapi tidak untuk sekarang ini. Minuman kopi sudah dibuat beragam, untuk memenuhi selera dan kebutuhan. Terlebih kegiatan minum kopi sudah menjadi sebuah tren.
            Banyak orang yang tidak tahan dengan kopi, saya salah satunya, yang dipaksa harus
 bersentuhan dengan kopi. Apalagi kalau mengikuti gaya hidup yang sedang berjalan saat ini. Dan tak afdol rasanya kalau datang nongkrong ke kedai kopi, tapi menu yang dipesan jauh dari yang berbau-bau kopi.
            Tapi bersyukur solusi itu sudah ada. Kini kopi dibikin dengan banyak cara dan rasa, sehingga menyamarkan ‘kedahsyatannya’ yang bisa bikin perut bergejolak. Walaupun masih ditambah bahan lain ini dan itu, tapi paling tidak unsur kopi masih terbawa.
            Kopi hitam. Minuman jenis ini yang paling banyak dijumpai dan selumrahnya minuman yang disebut kopi. Dibuat dari hasil ekstraksi langsung, dengan cara merebus biji kopi. Penyajiannya pun natural begitu saja, tanpa ditambahi bahan maupun perasa lain. Tentunya kopi yang seperti ini rasanya sangat pahit.
            Espresso. Kopi espresso dibuat dengan menggunakan uap, tidak diseduh. Biji kopi diekstraksi dengan uap panas pada tekanan tinggi. Hasilnya adalah cairan kopi yang berwarna hitam. Kopi ini siap untuk divariasi dengan bahan lain.
            Latte (coffe latte). Jenis kopi ini merupakan turunan dari espresso. Yaitu dengan mencampurkan espresso bersama susu, dengan perbandingan 3 :1.
            Macchiato. Minuman ini hampir sama dengan latte. Hanya saja rasio antara kopi dan susu adalah 4:1.
            Café au lait. Kopi yang serupa dengan caffe latte. Hanya saja menggunakan kopi hitam.
            Cappucino. Yaitu kopi yang ditambahi dengan susu, krim dan serpihan coklat. Biasanya serpihan coklatnya akan mengapung di atas kopi. Kalau diminum akan membawa sensasi tersendiri dengan adanya serpihan yang tertinggal di lidah.
            Dry cappucino. Jenis cappucino yang disajikan tanpa susu, dengan tambahan hanya sedikit krim.
            Frappe. Adalah jenis kopi espresso yang disajikan dingin.
            Irish coffe (kopi irlandia). Merupakan minuman kopi yang dicampur dengan wiski.
            Melya. Adalah kopi yang ditambahi dengan bubuk coklat dan madu.
            Kopi moka. Serupa dengan  latte dan cappucino, hanya ditambahi dengan sirup coklat.
      Oleng. Adalah kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai dan wijen.
      Kopi tubruk. Diklaim sebagai kopi khas Indonesia. Caranya membuat hanya dengan menyeduh bubuk kopi bersama gula dengan air mendidih. Sehingga ketika air sudah tandas, di dasar gelas terdapat sisa endapan. Dalam Bahasa Jawa, endapan itu disebut lethek. Di Tulungagung, Jawa  Timur, ada kebiasaan unik. Lethek itu biasanya dioleskan pada sebatang rokok sebelum dinyalakan. Tradisi yang tumbuh di kalangan warkop (warung kopi) ini disebut dengan budaya nyethe.    
      Melihat nama-nama kopi itu, saya pun sedikit berpikir. Lantas kopi ala saya itu masuk ke dalam jenis yang mana. Karena antara kopi dan krimer perbandingannya 1:4. Ya sudahlah. Apapun namanya, yang jelas komposisi kopi yang seperti itulah yang nyaman di perut saya. (***) 
Bram : Dik, kopimu yang mana? 


 



No comments: