Monday, March 12, 2012

St. Franciscus de Sales (24 Januari)

Franciscus dilahirkan di kastil keluarga de Sales di Savoy, Perancis, pada tanggal 21 Agustus 1567. Keluarganya yang kaya membekalinya dengan pendidikan yang tinggi. Pada usia 24 tahun, Franciscus telah meraih gelar Doktor Hukum. Ia kembali ke Savoy dan hidup dengan bekerja keras. Tetapi, kelihatannya Franciscus tidak tertarik pada kedudukan yang tinggi dalam masyarakat. Di hatinya, Franciscus mendengar adanya suatu panggilan yang terus-menerus datang bagaikan sebuah gema. Tampaknya seperti suatu undangan dari Tuhan baginya untuk menjadi seorang imam. Pada akhirnya, Franciscus berusaha menceritakan perjuangan batinnya itu kepada keluarga. Ayahnya amatlah kecewa. Ia ingin agar Franciscus menjadi seorang yang tersohor di seluruh dunia. Dengan pengaruh kuat keluarga pastilah impian itu akan tercapai. Tetapi, Franciscus bersikeras dan ditahbiskan imam pada tanggal 18 Desember 1593.
Pater Franciscus de Sales hidup pada saat umat Kristiani dilanda perpecahan. Ia menawarkan diri untuk pergi ke daerah yang berbahaya di Perancis untuk membawa kembali orang-orang Katolik yang telah menjadi Protestan. Ayahnya menentang dengan keras. Ayahnya mengatakan bahwa sudah merupakan suatu hal yang buruk baginya mengijinkan Franciscus menjadi seorang imam. Ia tidak akan mengijinkan Franciscus pergi dan wafat sebagai martir pula. Tetapi, Franciscus percaya bahwa Tuhan akan melindunginya. Maka ia dan sepupunya, Pater Louis de Sales, dengan berjalan kaki menempuh perjalanan ke daerah Chablais. Segera saja kedua imam tersebut merasakan bagaimana menderitanya hidup penuh hinaan serta aniaya fisik. Hidup mereka berdua senantiasa ada dalam bahaya. Namun demikian, sedikit demi sedikit, umat kembali ke pelukan Gereja.
St. Franciscus kemudian diangkat menjadi Uskup Geneva, Swiss. Bersama St. Yohana Fransiska de Chantal, pada tahun 1610 ia membentuk suatu ordo religius bagi para biarawati yang diberi nama Serikat Visitasi. Franciscus menulis buku-buku yang mengagumkan mengenai kehidupan rohani dan cara untuk menjadi kudus. Buku-bukunya, Tulisan tentang Kasih Allah dan Pengantar kepada Kehidupan Saleh, masih dicetak hingga sekarang. Buku-buku tersebut digolongkan sebagai buku-buku rohani ’klasik’.    
Uskup de Sales wafat pada tanggal 28 Desember 1622 dalam usia 56tahun. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Inosensius X pada tahun 1665. Oleh karena pengabdiannya yang gagah berani bagi Gereja, ia diberi gelar istimewa ’Pujangga Gereja’. St. Franciscus dijadikan pelindung para wartawan.

“Sama seperti kasih ilahi mempercantik jiwa, hal itu disebut rahmat, yang menjadikan kita menyenangkan bagi Allah yang Mahamulia. Demikanlah rahmat tersebut memperkuat kita untuk melakukan kebajikan, hal itu disebut belas kasih.” ~ St. Franciscus dari Sales

No comments: