Wednesday, November 16, 2011

Buah Matoa

Buah matoa, atau dalam nama latinnya disebut Pometia pinnata, merupakan buah khas asli Papua. Pohon matoa tergolong pohon besar dan tumbuh tinggi. Rata-rata mempunyai ketinggian hingga 18 meter, dengan diameter batang pohon maksimal mencapai 100 cm. Dengan begitu, kayunya bisa dimanfaatkan untuk mebel atau kusen–kusen rumah.

Pohon ini umumnya berbuah setahun sekali. Berbunga pada bulan Juli-Oktober, dan mencapai puncak panen pada bulan Desember. Buahnya berbentuk bulat melonjong seukuran telur puyuh atau buah pinang (keluarga Palem), dengan panjang 1,5-5 cm dan berdiameter 1-3 cm. Kulitnya licin berwarna coklat kehitaman bila masak. Tapi kalau masih muda berwarna kuning kehijauan (ada juga yang menyebut hijau-kekuningan). Kulit ari putih bening melekat pada biji, manis dan harum. Matoa sendiri mempunyai rasa manis, gabungan antara rasa leci, rambutan dan kelengkeng.
 Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun). Di Papua, pohon matoa banyak tumbuh liar di hutan-hutan.

Walaupun dikatakan sebagai buah asli Papua, tapi senyatanya tanaman ini juga bisa ditemukan di Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa pada ketinggian hingga sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut. Selain di Indonesia pohon matoa juga tumbuh di Malaysia, tentunya juga di Papua New Guinea (belahan timurnya Papua), serta di daerah tropis Australia.

Di Papua dikenal dua jenis matoa, yaitu matoa kelapa dan matoa papeda. Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya. Pada matoa kelapa daging buahnya kenyal dan ‘nglonthok’ seperti rambutan aceh. Sedangkan matoa papeda, daging buahnya agak lembek seperti bubur. Tapi kedua-duanya rasanya sama-sama manis.

Baik matoa kelapa maupun papeda, dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Yaitu matoa merah, kuning dan hijau. Pada matoa merah, selain buahnya berwarna merah, daunnya agak tipis, bentuk daun oval berwarna hijau kekuningan, dengan warna bunga coklat. Sementara untuk matoa yang berwarna kuning, daunnya berwarna hijau muda, daun memanjang dan kurang tebal, dengan bunganya berwarna kuning. Yang terakhir matoa hijau, yang bercirikan daunnya tebal, bentuk daun lebar berwarna hijau tua, dengan bunga berwarna coklat.
Di Papua New Guinea, buah matoa dikenal dengan sebutan taun. Sedangkan di daerah-daerah lainnya, sebutannya juga bermacam-macam, antara lain ganggo, jagir, jampania, kasai, kase, kungkil, lamusi, lanteneng, lengsar, mutoa, pakam, sapen, tawan, tawang dan wusel.

Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Sapindaceae
Genus: Pometia
Spesies: Pometia pinnata

No comments: