Friday, December 5, 2008

Mi Tertua

Sebuah serpihan berwarna kuning sepanjang kurang lebih 50 cm, ditemukan dalam sebuah periuk yang terpendam ketika terjadi banjir berabad-abad yang lampau. Berdasarkan hasil tes radiokarbon, material yang berasal dari Lajia, situs arkeologi yang berada di samping Sungai Kuning, Cina, diindikasikan sebagai makanan yang kira-kira sudah berumur 4000 tahun.

Para ilmuwan menduga bahwa makanan yang disebut sebagai mi itu dibuat dari tepung yang berasal dari rumput. Tidak seperti jenis mi modern yang telah dibuat dari tepung terigu. Penemuan itu juga masih menjadi perdebatan, tentang siapa yang mula-mula membuat makanan yang berupa helaian-helaian itu.
Penelitian menunjukkan bahwa mi pertama kali dibuat di Cina. Ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh Institute of Geology and Geophysics, Chinese Academy of Sciences, Beijing, seperti yang dituturkan kepada BBC News.
Lajia merupakan situs arkeologi yang terletak di Sungai Kuning. Diduga wilayah itu hilang karena terendam banjir. ”Berdasarkan penelitian geologi dan arkeologi, telah terjadi gempa bumi dahsyat yang menyebabkan wilayah itu tergenang air,” demikian penjelasan Profesor Kam-biu Liu dari Louisiana State University, Amerika Serikat. Lajia merupakan sebuah situs yang menarik, karena disitulah Pompeii of China.
Mi hasil temuan itu disebut sebagai La-Mian, yaitu mi tradisional cina yang dibuat dengan cara menarik ulur adonan menggunakan tangan. Diperkirakan bahan yang digunakan adalah tepung foxtail (Setaria italica) dan tepung broomcorn (Panicum miliaceum). Kedua jenis tanaman itu merupakan rumput-rumputan asli negeri Cina. Hal itu berbeda dengan bentuk mi modern cina sekarang ini, atau pasta Italia yang terbuat dari tepung gandum. (phie)

No comments: