Bhima ikutan hang out. Minumnya cukup es teh |
Dulu,
sajian kopi selalu diidentikkan dengan minuman yang berwarna hitam. Tapi tidak
untuk sekarang ini. Minuman kopi sudah dibuat beragam, untuk memenuhi selera
dan kebutuhan. Terlebih kegiatan minum kopi sudah menjadi sebuah tren.
Banyak
orang yang tidak tahan dengan kopi, saya salah satunya, yang dipaksa harus
bersentuhan dengan kopi. Apalagi kalau mengikuti
gaya hidup yang sedang berjalan saat ini. Dan tak afdol rasanya kalau datang
nongkrong ke kedai kopi, tapi menu yang dipesan jauh dari yang berbau-bau kopi.
Tapi
bersyukur solusi itu sudah ada. Kini kopi dibikin dengan banyak cara dan rasa,
sehingga menyamarkan ‘kedahsyatannya’ yang bisa bikin perut bergejolak.
Walaupun masih ditambah bahan lain ini dan itu, tapi paling tidak unsur kopi
masih terbawa.
Kopi hitam. Minuman jenis ini yang
paling banyak dijumpai dan selumrahnya minuman yang disebut kopi. Dibuat dari
hasil ekstraksi langsung, dengan cara merebus biji kopi. Penyajiannya pun
natural begitu saja, tanpa ditambahi bahan maupun perasa lain. Tentunya kopi
yang seperti ini rasanya sangat pahit.
Espresso. Kopi espresso dibuat dengan
menggunakan uap, tidak diseduh. Biji kopi diekstraksi dengan uap panas pada
tekanan tinggi. Hasilnya adalah cairan kopi yang berwarna hitam. Kopi ini siap
untuk divariasi dengan bahan lain.
Latte (coffe latte). Jenis kopi ini
merupakan turunan dari espresso. Yaitu dengan mencampurkan espresso bersama
susu, dengan perbandingan 3 :1.
Macchiato. Minuman ini hampir sama
dengan latte. Hanya saja rasio antara kopi dan susu adalah 4:1.
Café au lait. Kopi yang serupa dengan
caffe latte. Hanya saja menggunakan kopi hitam.
Cappucino. Yaitu kopi yang ditambahi
dengan susu, krim dan serpihan coklat. Biasanya serpihan coklatnya akan
mengapung di atas kopi. Kalau diminum akan membawa sensasi tersendiri dengan
adanya serpihan yang tertinggal di lidah.
Dry cappucino. Jenis cappucino yang
disajikan tanpa susu, dengan tambahan hanya sedikit krim.
Frappe. Adalah jenis kopi espresso yang
disajikan dingin.
Irish coffe (kopi irlandia). Merupakan
minuman kopi yang dicampur dengan wiski.
Melya. Adalah kopi yang ditambahi
dengan bubuk coklat dan madu.
Kopi moka. Serupa dengan latte dan cappucino, hanya ditambahi dengan
sirup coklat.
Oleng.
Adalah kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai dan wijen.
Kopi
tubruk. Diklaim sebagai kopi khas Indonesia. Caranya membuat hanya dengan
menyeduh bubuk kopi bersama gula dengan air mendidih. Sehingga ketika air sudah
tandas, di dasar gelas terdapat sisa endapan. Dalam Bahasa Jawa, endapan itu
disebut lethek. Di Tulungagung, Jawa
Timur, ada kebiasaan unik. Lethek itu biasanya dioleskan pada sebatang
rokok sebelum dinyalakan. Tradisi yang tumbuh di kalangan warkop (warung kopi)
ini disebut dengan budaya nyethe.
Melihat nama-nama kopi itu, saya pun
sedikit berpikir. Lantas kopi ala saya itu masuk ke dalam jenis yang mana.
Karena antara kopi dan krimer perbandingannya 1:4. Ya sudahlah. Apapun namanya,
yang jelas komposisi kopi yang seperti itulah yang nyaman di perut saya. (***)
Bram : Dik, kopimu yang mana? |
No comments:
Post a Comment